Public Speaking 1

Fondasi awal untuk dapat berbicara di depan umum dengan baik akan dikupas tuntas disini.

Mantra Sihir di Harry Potter

Buat kalian yang mau tahu apa aja jampe-jampe dan mantra-mantra yang ada di film Harry Potter.

Public Speaking 2

Tips-tips jitu tentang public speaking bakalan dikupas tuntas disini

Public Speaking 3

Ane bakalan kasih trik-trik dan berbagai tekhnik seputar public speaking.

Periodisasi sastra menurut Ajip Rosidi

Kali ini ane bakalan mengajak lu pada buat mendalami kesastraan indonesia yang membahas tentang periodisasi sastra menurut Ajip Rosidi

Label:

X.3 SMA NEGERI 2 KUNINGAN periode 2010/2011 edisi ane part I

Sebelum kita bahas makhluk hidup yang ada di X.3 biar afdhol itu kita mesti bahas dikit tentang X.3 nya kali ya?
anak sepuluh tiga, polos-polos kan? :3
Awal kisah X.3 bermula saat PPLS, dimana sebelumnya masih berbentuk kelompok. Kelompok ini dinamakan "Arjuna" mungkin karena di dalamnya terdapat pria yang tampan layaknya arjuna *uhuk*. Nama Arjuna ini dipilih oleh panitia PPLS saat itu karena semua kelompok yang ada dinamai penokohan wayang.
ini wayang kulit arjuna, gak bisa dimakan
Setelah PPLS selesai barulah diresmikan bahwa kelompok "Arjuna" berubah menjadi kelas X.3. Namun berhubung dengan kelas lainnya yang telah membuat nama kelas sendiri, kita yang tak ingin tertinggal zaman (walaupun muka sudah tak tertolong zaman) mengadakan perundingan kelas untuk membahas nama kelas ini.

Banyak usulan nama yang bermunculan saat perundingan ini, dari mulai yang alay hingga yang 4L@y. Namun yang paling diingat adalah usulan dari orang berkulit hitam yang berkumis tebal namun ganteng saat itu *ane*.  Ane mengusulkan 'stigma', singkatan dari sepuluh tiga mantap *cooooy*. Kebetulan hampir semua anak setuju akan nama kelas itu. Namun Widya (ntar ane ceritain anaknya hehe) menolak nama itu dengan alasan arti dari stigma itu buruk. Ya ane baru inget kalo stigma itu "tanda bahwa seseorang dianggap ternoda dan karenanya mempunyai watak yang tercela" (sumber: wikipedia). Karena nama itu adalah do'a akhirnya kita langsung tolak nama itu.

Akhirnya nama kelas kita masih digantung dan tetap bernamakan Arjuna. Namun pada akhirnya setelah beberapa hari kemudian ada seseorang (entah lupa ane siapa yang ngusulin) yang mengusulkan nama kelas kita yaitu "SATRIA!" dengan artian sepuluh tiga riang dan gembira ^^ *lala yeyeye*. Anjir anak TK banget gak sih? Tapi karena anak-anak setuju dan sebenernya ane sedikit setuju (soalnya jagoan favorit ane pake nama satria! *satria baja hitam*)
Satria baja hitam
jadilah nama kelas kita yaitu SATRIA. Dan ane mencintai SATRIA!

Banyak kegiatan yang kita adain bersama satria ini, dari mulai kumpul dan makan-makan bareng,
Makan gak bareng

Setelah 'makan gak bareng'


Buka bersama (buka puasa bukan buka yang lain. Camkan!) 
tuh kan cuma buka puasa
Dan masih banyak lagi yang telah kita lalui, namun walaupun kita kerjaannya main dan remidial. Tetapi kesolidan dan kebersamaan kita tetap selalu terjaga sehingga tercapailah prestasi dari kelas kita yaitu juara 2 tata upacara bendera dan juara kerapihan barisan upacara sebanyak 5 kali berturut-turut *bangga*. Itulah cerita tentang X.3 dan asal muasal nama kelas.

0 komentar

Galeri SMA Negeri 2 Kuningan Lulusan 2013 di Tahun Pertama


3 Tahun bersekolah di SMA NEGERI 2 KUNINGAN rasanya begitu cepat karena besok tepatnya tanggal 15 April ane dan kawan-kawan bakalan melaksanakan Ujian Nasional. Dan itu tandanya, puncak final sudah di depan mata. Kini ane bakalan mengenang lagi masa-masa indah di SMANDA khususnya buat angkatan ane dimana ane bakalan share foto kawan-kawan semasa kelas satu yang mukanya masih tanpa dosa dan layaknya bocah ingusan. Langsung aja :

Kelas X.1 (SUPONO)


Kelas X.2 (BSD)


Kelas X.3 (SATRIA) *kelas ane hehe*


Kelas X.4 (TERMINATOR)


Kelas X.5 (AKSEL)


Kelas X.6 (OTENTIX)


Kelas X.7 (MASTER)


Kelas X.8 (KASEPUHAN)


Kelas X.9 (SESERAHAN)

Bisa dilihat kan? Muka-muka bocah yang sok polos ini yang insya allah akan menjadi manusia manusia dan generasi penerus yang berguna dan bermanfaat serta sukses!
SEMANGAT KAWAN-KAWAN UNTUK MENGHADAPI UJIAN NASIONAL ! 

0 komentar

Biografi Ir. Soekarno


Kalo misalkan ane bilang "proklamator" pasti satu hal yang ada di benak lu pada salah satunya "Ir. Soekarno" ! Ya beliau merupakan presiden pertama Republik Indonesia bersama bro bro nya beliau ikut serta dalam perjuangan untuk meraih kemerdekaan. Sehingga kini Indonesia berhasil merdeka! Kali ini ane akan mengajak lu pada buat mengenal lebih dekat dengan 'sang proklamator' ini. Mari..


Ir. Soekarno (ER, EYD: Sukarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo) (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Soekarno adalah penggali Pancasila karena ia yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar negara Indonesia itu dan ia sendiri yang menamainya Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.
Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya - berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan darat - menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan. Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen. Setelah pertanggung jawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Presiden Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS pada tahun yang sama dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.

Masa kecil dan remaja
Soekarno dilahirkan dengan seorang ayah yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya yaitu Ida Ayu Nyoman Rai. Keduanya bertemu ketika Raden Soekemi yang merupakan seorang guru ditempatkan di Sekolah Dasar Pribumi di Singaraja, Bali. Nyoman Rai merupakan keturunan bangsawan dari Bali dan beragama Hindu sedangkan Raden Soekemi sendiri beragama Islam. Mereka telah memiliki seorang putri yang bernama Sukarmini sebelum Soekarno lahir. Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya, Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur.
Ia bersekolah pertama kali di Tulung Agung hingga akhirnya ia pindah ke Mojokerto, mengikuti orangtuanya yang ditugaskan di kota tersebut. Di Mojokerto, ayahnya memasukan Soekarno ke Eerste Inlandse School, sekolah tempat ia bekerja. Kemudian pada Juni 1911 Soekarno dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) untuk memudahkannya diterima di Hoogere Burger School (HBS). Pada tahun 1915, Soekarno telah menyelesaikan pendidikannya di ELS dan berhasil melanjutkan ke HBS. di Surabaya, Jawa Timur. Ia dapat diterima di HBS atas bantuan seorang kawan bapaknya yang bernama H.O.S. Tjokroaminoto. Tjokroaminoto bahkan memberi tempat tinggal bagi Soekarno di pondokan kediamannya. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu, seperti Alimin, Musso, Dharsono, Haji Agus Salim, dan Abdul Muis. Soekarno kemudian aktif dalam kegiatan organisasi pemuda Tri Koro Darmo yang dibentuk sebagai organisasi dari Budi Utomo. Nama organisasi tersebut kemudian ia ganti menjadi Jong Java (Pemuda Jawa) pada 1918. Selain itu, Soekarno juga aktif menulis di harian "Oetoesan Hindia" yang dipimpin oleh Tjokroaminoto.
Tamat H.B.S. tahun 1920, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoge School (sekarang ITB) di Bandung dengan mengambil jurusan teknik sipil dan tamat pada tahun 1925. Saat di Bandung, Soekarno tinggal di kediaman Haji Sanusi yang merupakan anggota Sarekat Islam dan sahabat karib Tjokroaminoto. Di sana ia berinteraksi dengan Ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo dan Dr. Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij.
Sebagai arsitek

Bung Karno adalah presiden pertama Indonesia yang juga dikenal sebagai arsitek alumni dari Technische Hoge School (sekarang ITB) di Bandung dengan mengambil jurusan teknik sipil dan tamat pada tahun 1925.
Pekerjaan dan Karya di Bidang Arsitektur
  • Ir. Soekarno pada tahun 1926 mendirikan biro insinyur bersama Ir. Anwari, banyak mengerjakan rancang bangun bangunan. Selanjutnya bersama Ir. Rooseno juga merancang dan membangun rumah-rumah dan jenis bangunan lainnya.
  • Ketika dibuang di Bengkulu menyempatkan merancang beberapa rumah dan merenovasi total masjid jami' di tengah kota.

Pengaruh Terhadap Karya Arsitektural Semasa Menjadi Presiden
Semasa menjabat sebagai presiden, ada beberapa karya arsitektur yang dipengaruhi atau dicetuskan oleh Soekarno. Juga perjalanan secara maraton dari bulan Mei sampai Juli di tahun 1956 ke negara-negara Amerika Serikat, Kanada, Italia, Jerman Barat dan Swiss. Membuat cakrawala alam pikir Soekarno semakin kaya dalam menata Indonesia secara holistik dan menampilkannya sebagai negara baru merdeka. Soekarno membidik Jakarta sebagai wajah muka Indonesia terkait beberapa kegiatan berskala internasional yang diadakan di kota itu, namun juga merencanakan sebuah kota sejak awal yang diharapkan sebagai pusat pemerintahan di masa datang. Beberapa karya dipengaruhi oleh Soekarno atau atas perintah dan koordinasinya dengan beberapa arsitek seperti Frederich Silaban dan R.M. Soedarsono, dibantu beberapa arsitek yunior untuk visualisasi. Beberapa desain arsitektural juga dibuat melalui sayembara
·           Masjid Istiqlal 1951
·           Monumen Nasional 1960
·           Gedung Conefo
·           Gedung Sarinah
·           Wisma Nusantara
·           Hotel Indonesia 1962
·           Tugu Selamat Datang
·           Monumen Pembebasan Irian Barat
·           Patung Dirgantara
·           Tahun 1955 Ir. Soekarno menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci dan sebagai seorang arsitek, Soekarno tergerak memberikan sumbangan ide arsitektural kepada pemerintah Arab Saudi agar membuat bangunan untuk melakukan sa’i menjadi dua jalur dalam bangunan dua lantai. Pemerintah Arab Saudi akhirnya melakukan renovasi Masjidil Haram secara besar-besaran pada tahun 1966, termasuk pembuatan lantai bertingkat bagi umat yang melaksanakan sa’i menjadi dua jalur dan lantai bertingkat untuk melakukan tawaf
·           Rancangan skema Tata Ruang Kota Palangkaraya yang diresmikan pada tahun 1957

Sakit hingga meninggal
Kesehatan Soekarno sudah mulai menurun sejak bulan Agustus 1965. Sebelumnya, ia telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan pernah menjalani perawatan di Wina, Austria tahun 1961 dan 1964. Prof. Dr. K. Fellinger dari Fakultas Kedokteran Universitas Wina menyarankan agar ginjal kiri Soekarno diangkat tetapi ia menolaknya dan lebih memilih pengobatan tradisional. Ia masih bertahan selama 5 tahun sebelum akhirnya meninggal pada hari Minggu, 21 Juni 1970 di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta dengan status sebagai tahanan politik. Jenazah Soekarno pun dipindahkan dari RSPAD ke Wisma Yasso yang dimiliki oleh Ratna Sari Dewi. Sebelum dinyatakan wafat, pemeriksaan rutin terhadap Soekarno sempat dilakukan oleh Dokter Mahar Mardjono yang merupakan anggota tim dokter kepresidenan. Tidak lama kemudian dikeluarkanlah komunike medis yang ditandatangani oleh Ketua Prof. Dr. Mahar Mardjono beserta Wakil Ketua Mayor Jenderal Dr. (TNI AD) Rubiono Kertopati.
Komunike medis tersebut menyatakan hal sebagai berikut:
  1. Pada hari Sabtu tanggal 20 Juni 1970 jam 20.30 keadaan kesehatan Ir. Soekarno semakin memburuk dan kesadaran berangsur-angsur menurun.
  2.  Tanggal 21 Juni 1970 jam 03.50 pagi, Ir. Soekarno dalam keadaan tidak sadar dan kemudian pada jam 07.00 Ir. Soekarno meninggal dunia.
  3. Tim dokter secara terus-menerus berusaha mengatasi keadaan kritis Ir. Soekarno hingga saat meninggalnya.

Walaupun Soekarno pernah meminta agar dirinya dimakamkan di Istana Batu Tulis, Bogor, namun pemerintahan Presiden Soeharto memilih Kota Blitar, Jawa Timur, sebagai tempat pemakaman Soekarno. Hal tersebut ditetapkan lewat Keppres RI No. 44 tahun 1970. Jenazah Soekarno dibawa ke Blitar sehari setelah kematiannya dan dimakamkan keesokan harinya bersebelahan dengan makam ibunya. Upacara pemakaman Soekarno dipimpin oleh Panglima ABRI Jenderal M. Panggabean sebagai inspektur upacara. Pemerintah kemudian menetapkan masa berkabung selama tujuh hari.

0 komentar

Kesetimbangan dinamis dan jenis kesetimbangan


Selaku pelajar mau gak mau ane mesti "rajin belajar" jadi kali ini ane bakalan membahas tentang pembelajaran kimia bab kesetimbangan dinamis dan jenis kesetimbangan secara singkat. Semoga bermanfaat!

Kesetimbangan kimia dinamis tercapai pada saat dua reaksi kimia yang berlawanan terjadi pada tempat dan waktu yang sama dengan laju reaksi yang sama. Ketika sistem mencapai kesetimbangan, jumlah masing-masing spesi kimia menjadi konstan (tidak perlu sama).
Contohnya
Reaksi larutan asam klorida (HCl) dengan larutan natrium hidroksida (NaOH), maka akan dihasilkan larutan natrium klorida (NaCl) dan air (H2O). Reaksi yang terjadi antara larutan HCl dan NaOH adalah sebagai berikut:

Bila dipanaskan sampai jenuh, larutan NaCl dari hasil reaksi di atas akan berubah menjadi kristal putih yang rasanya asin. Tetapi, jika kalian mereaksikan kristal putih tersebut dengan air, maka tidak akan terbentuk asam klorida (HCl) dan natrium hidroksida (NaOH). Reaksi tersebut dinamakan reaksi satu arah (irreversible), karena hasil reaksi (produk) tidak dapat diubah kembali menjadi pereaksi (reaktan)
reaksi antara larutan timbal nitrat (Pb(NO3)2) yang berwarna putih dengan larutan natrium iodida (NaI) yang jernih. Hasil reaksi menunjukkan terbentuknya endapan berwarna kuning dari timbal iodida (PbI2) dan larutan natrium nitrat (NaNO3), yang dapat dituliskan dalam persamaan reaksi berikut:

Bila direaksikan dengan NaNO3 berlebih, endapan PbI2 yang terbentuk dari reaksi di atas akan kembali menjadi larutan Pb(NO3)2 yang berwarna putih dan larutan NaI. Perhatikan reaksi berikut

Berdasarkan hasil reaksi pada reaksi 1 dan 2, diketahui bahwa pereaksi dapat berubah menjadi hasil reaksi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, reaksi 1 dan 2 disebut reaksi bolak-balik (reversible). Persamaan reaksinya yaitu:

Jenis kesetimbangan
  1. Kesetimbangan homogen
Artinya, seluruh zat yang terlibat dalam persamaan reaksi mempunyai wujud sama. Misalnya,
  • Kesetimbangan antara gas-gas
  • Kesetimbangan antara ion-ion dalam larutan
2.      Kesetimbangan heterogen
Artinya, zat-zat yang terlibat dalam persamaan reaksi mempunyai wujud berbeda-beda. Misalnya

Pada saat terjadi kesetimbangan reaksi, ada beberapa kemungkinan perubahan konsentrasi pada pereaksi dan hasil reaksi. Beberapa kemungkinan yang terjadi pada kesetimbangan

dapat dipelajari pada Gambar berikut:

Gambar : Grafik kemungkinan keadaan pereaksi dan hasil reaksi pada saat tercapaikeadaan setimbang
Pada gambar diatas, diketahui 3 kemungkinan yang terjadi pada pereaksi dan hasil reaksi saat tercapai keadaan setimbang, yaitu:
  1. Konsentrasi hasil reaksi lebih besar daripada konsentrasi pereaksi (Gambar a)
  2. Konsentrasi hasil reaksi lebih kecil daripada konsentrasi pereaksi(Gambar b)
  3. Konsentrasi hasil reaksi sama dengan konsentrasi pereaksi (Gambar c)
Dari Gambar diatas  juga terlihat bahwa pada saat setimbang, jumlah pereaksi dan hasil reaksi adalah konstan, sehingga perbandingannya juga konstan.


Contoh soal dan pembahasan :

  • Kapankah suatu reaksi bolak-balik mencapai keadaan setimbang ?

Pada saat laju reaksi ke kanan = laju reaksi ke kiri

  • Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa suatu reaksi bolak-balik telah mencapai kesetimbangan ?


Saat tercapai kesetimbangan jumlah zat-zatnya baik reaktan maupun produk tidak lagi berubah. Jumlah zat sebanding dengan mol dan konsentrasi sehingga saat setimbang mol dan konsentrasi zat-zatnya tetap.


0 komentar

Periodisasi sastra menurut Ajip Rosidi

Periodisasi sastra merupakan bab pembelajaran kelas 3 sma, nah kali ini ane akan ambil salah satu  contoh periodisasi sastra menurut para sastrawan salah satunya menurut Ajip Rosidi (ajip dibaca ayip bro). Check this out!

PERIODISASI SASTRA MENURUT AJIP ROSIDI


Periodisasi sastra adalah pembabakan waktu terhadap perkembangan sastra yang ditandai dengan ciri-ciri tertentu. Maksudnya tiap babak waktu (periode) memiliki ciri tertentu yang berbeda dengan periode yang lain, misalnya pada angkatan ’45.
Ciri-ciri Angkatan ’45 adalah:
§ Terbuka
§ Pengaruh unsur sastra asing lebih luas
§ Corak isi lebih realis, naturalis
§ Individualisme sastrawan lebih menonjol, dinamis, dan kritis
§ Penghematan kata dalam karya
§ Ekspresif
§ Sinisme dan sarkasme
§ Karangan prosa berkurang, puisi berkembang

Periodisasi sastra menurut Ajip Rosidi :
A. Masa Kelahiran :
1. Periode awal tahun 1933
2. Periode 1933 - 1942
3. Periode 1942 - 1945
B. Masa Perkembangan :
1. Periode 1945 - 1953
2. Periode 1953 - 1960
3. Periode 1960 - sekarang

Ada ratusan karya Ajip. Beberapa di antaranya:
• Tahun-tahun Kematian (kumpulan cerpen, 1955)
• Ketemu di Jalan (kumpulan sajak bersama SM Ardan dan Sobron Aidit, 1956)
• Pesta (kumpulan sajak, 1956)
• Di Tengah Keluarga (kumpulan cerpen, 1956)
• Sebuah Rumah buat Haritua (kumpulan cerpen, 1957)
• Perjalanan Penganten (roman, 1958, sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis oleh H. Chambert-Loir, 1976; Kroatia, 1978, dan Jepang oleh T. Kasuya, 1991)
• Cari Muatan (kumpulan sajak, 1959)
• Membicarakan Cerita Pendek Indonesia (1959)
• Surat Cinta Enday Rasidin (kumpulan sajak, 1960);
 Salah satu contoh karya ajip rosidi: 
AKU
Karya Ajip Rosidi
Tinju menghantam. Belati menikam.
Seluruh dunia bareng menyerang, menerkam.
Aku bertahan. Karena diriku
Dalam badai, gunung membatu.

Lengang sebatang pinang
Di padang pusaran topan.

Segala arah menyerang. Dari luar, dalam.
Tikaman tiada henti. Siang, malam.
Aku bertahan. Karena hidup
Muatan duka nestapa
Yang kuterima ganda ketawa

Periodisasi sastra pada masa kelahiran :
Periodisasi sastra awal tahun 1933
Periodisasi ini sering disebut juga zaman balai pustaka. Padamasa ini prosa (roman, novel, cerita pendek dan drama) dan puisi mulai menggantikan kedudukan syair, pantun, gurindam dan hikayat dalam khazanah sastra di Indonesia pada masa ini. Balai Pustaka didirikan untuk mencegah pengaruh buruk dari bacaan cabul dan liar yang dihasilkan oleh sastra Melayu Rendah yang banyak menyoroti kehidupan pernyaian (cabul) dan dianggap memiliki misi politis (liar). Balai Pustaka menerbitkan karya dalam tiga bahasa yaitu bahasa Melayu-Tinggi, bahasa Jawa dan bahasa Sunda; dan dalam jumlah terbatas dalam bahasa Bali, bahasa Batak dan bahasa Madura.

Periodisasi sastra tahun 1933 s.d 1942
Periodisasi ini merupakan karya sastra Indonesia setelah zaman balai pustaka. Masa ini ada dua kelompok sastrawan Pujangga baru yaitu :
1. Kelompok “Seni untuk Seni” yang dimotori oleh Sanusi Pane dan Tengku Amir Hamzah
2. Kelompok “Seni untuk Pembangunan Masyarakat” yang dimotori oleh Sutan Takdir Alisjahbana, Armijn Pane dan Rustam Effendi

 Periodisasi sastra tahun 1942 s.d 1945
Pengalaman hidup dan gejolak sosial-politik-budaya telah mewarnai karya sastrawan Angkatan '45. Karya sastra angkatan ini lebih realistik dibanding karya Angkatan Pujangga baru yang romantik-idealistik. Karya-karya sastra pada angkatan ini banyak bercerita tentang perjuangan merebut kemerdekaan seperti halnya puisi-puisi Chairil Anwar. Sastrawan angkatan '45 memiliki konsep seni yang diberi judul "Surat Kepercayaan Gelanggang". Konsep ini menyatakan bahwa para sastrawan angkatan '45 ingin bebas berkarya sesuai alam kemerdekaan dan hati nurani. Selain Tiga Manguak Takdir, pada periode ini cerpen Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma dan Atheis dianggap sebagai karya pembaharuan prosa Indonesia.

 Periodisasi sastra pada masa perkembangan :
Periodisasi sastra tahun 1945 – 1953
Angkatan 50 ini sendiri ditandai oleh terbitnya majalah sastra kisah asuhan H.B.Jassin. angkatan ini didominasi oleh cerita pendek. Pada angkatan ini muncul gerakan komunis dikalangan sastrawan, yang bergabung dalam lembaga kebudayaan rakyat (lekra) yang berkonsep sastra realisme-sosialis. Muncul perpecahan dan polemik yang berkepanjangan dikalangan sastrawan.
Nama angkatan 50 itu sendiri dikemukakan pertama kali oleh Rendra beserta kawan kawan dari jogja pada akhir 1953. Nama ini diberikan bagi sastrawan yang mulai menulis pada tahun 50 –an. Ajip rosidi menulis naskah yang berjudul “sumbangan terbaru sastrawan indonesia kepada kesusastraan Indonesia.

Periodisasi sastra tahun 1953 – 1960
Istilah angkatan ‘66 yang dikemukakan oleh H.B. Jassin melalui antologinya mendapat beberapa tanggapan dari berbagai pihak pengarang, diantaranya adalah Ajib Rosidi. Ajib menganggap bahwa penamaan dan pengajuan tesis mengenai angkatan ‘66 itu kurang dapat dipertanggungjawabkan. H.B. Jasssin sendiri berpendapat bahwa angkatan ‘66 ini sejalan dengan tumbuhnya aksi-aksi sosial politik di awal angkatan ‘66 yang dipelopori oleh KAMMI/KAPPI untuk memperjuangkan Tritura. H.B. Jassin merumuskan bahwa sastra angkatan ‘66 adalah sastra yang diwarnai oleh protes dan perjuangan menegakkan keadilan berdasarkan kemanusiaan. Berdasarkan teori tersebut H.B. Jassin berpendapat bahwa tahun 1966 merupakan tahun lahirnya suatu generasi dan konsep baru dalam sastra yang kemudian disebutnya dengan nama angkatan ‘66.
Ajib Rosidi melihat bahwa teori Jassin tidak konsisten, terutama dalam menunjukkan sastrawan-sastrawan yang dianggap mewakili angkatan ‘66. A.A. Navis contohnya ia disebutkan sebagai pengarang angkatan ‘66, namun sastrawan ini muncul sejak tahun 1950-an. Hal ini sebagai dasar Ajib Rosidi dalam menanggapi pendapat H.B. Jassin. Ia tidak melihat teori Jassin ini dapat diterapkan untuk menyebut lahirnya angkatan ‘66. Masyarakat sastra pada umumnya sudah terlanjur menerima pernyataan H.B. Jassin sehingga dalam ilmu sastra pun terdapat penamaan angkatan ‘66.
Pada saat menjelang tahun 1970-an sastra perotes sudah tidak bergema lagi seperti awal tahun 1960-1966. Sastra protes tersebut tercermin pada kumpulan sajak Taufik Ismail, yaitu: Tirani dan Benteng. Awal tahun 70-an mulai berkembang sastra populer dan bermunculan majalah hiburan, majalah wanita, majalah profesi. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa gema angkatan ‘66 tidak dimulai pada tahun 1966 tetapi pada tahun 1966 justru angkatan ‘66 mulai berakhir.

0 komentar